Pertama, sikap golput adalah pengabaian terhadap hak dasar warga negara Indonesia (WNI). Sebagai warga negara, hak kita untuk berpendapat dijamin oleh UUD. Dalam hal Pemilu, setiap warga negara memiliki hak untuk bebas menentukan partai atau caleg pilihan pribadinya. Jika seorang WNI memutuskan untuk tidak memilih maka ia telah mengabaikan hak yang telah diberikan oleh pemerintah dengan begitu murah hati. Sungguh disayangkan manakala seseorang memilih untuk golput di zaman reformasi ini sementara pada jaman orde baru tata cara memilih diatur sedemikian rupa sehingga langkah golput adalah sama dengan madesu atau masa depan suram. Dulu Anda mengeluh ketika hak untuk berbeda pendapat dibatasi oleh pemerintah. Sekarang Anda memilih absen saat pemerintah sudah memberikan kebebasan yang luas untuk berpendapat...
Sikap golput adalah sikap seorang pesimis. Anda boleh saja membantah sesuka hati namun saya tetap menganggap siapa saja yang memilih untuk golput adalah manusia yang tidak optimis. Orang yang optimis harusnya selalu penuh harapan dan semangat. Mereka yang tidak punya keyakinan dalam hidup masuk golongan pesimis. Jika belum Pemilu saja sudah mengambil sikap golput, maka Anda sebetulnya telah menyerah sebelum kompetisi berakhir.
Sikap golput justru menunjukan dengan jelas ketidak pedulian seseorang terhadap kondisi bangsa saat ini. Jangan sebut diri Anda sebagai warga negara yang peduli pada bangsa jika dalam Pemilu justru memilih untuk abstain. Kepedulian terhadap Ibu Pertiwi tidaklah cukup sekedar ditunjukan dengan menyanyikan Indonesia Raya, mengikuti upacara bendera, membayar pajak, dan lainnya. Ikut serta dalam Pemilu juga mencerminkan tingkat kepedulian Anda terhadap masa depan negara ini. Saat ini adalah saat krusial dimana kepedulian Anda pada teman-teman warga negara Indonesia dan Ibu Pertiwi diuji.
Marilah kita bersama-sama gunakan hak kita sebagai warga negara yang baik untuk memilih dengan saling mengajak dan mengingatkan keluarga, tetangga, teman dan kerabat lainnya untuk gunakan hak pilih kita di TPS pada tanggal 9 April 2014 untuk memilih DPR, DPD dan DPRD. Karena dengan peran dan partisipasi aktif anda akan menentukan nasib bangsa di masa yang akan datang. Lima menit untuk Lima Tahun kedepan. Terima kasih...
Perjalanan demokrasi Indonesia saat ini sedang berjalan menuju demokrasi yang dewasa, dalam prosesnya rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi sudah seharusnya turut serta secara aktif dalam kehidupan politik di Indonesia. Maka mulailah dari hal terkecil yaitu HINDARI GOLPUT! SAY NO TO GOLPUT!
ReplyDeletesikap apatis masyarakat dalam memilih calon pemimpin tidak akan menyelesaikan berbagai polemik yang ada di bumi pertiwi ini, marilah menaruh harapan, sampaikan ekspektasi kita ke depan kepada para calon legislator yang terbaik.
Sukses untuk Bapak H. Abdurachman, M.Ap! Masyarakat Banten masih menaruh harapan yang sangat besar kepada Bapak untuk dapat melanjutkan dan mengemban tugas kembali sebagai legislator yang responsif terhadap berbagai kepentingan dan harapan masyarakat. :) LANJUTKAN